Senin, 29 Juni 2009

Ayolah Kawan

Apapun yang engkau rasakan saat ini, tetaplah engkau menjadi dirimu. Sedih, resah, berharap, berhasrat atau apaun itu, yang jelas engkau harus tetap tegak menatap masa depan. Tegar menjalani. Biarkan senyuman menghiasi bibirmu dan zikir membasahi lisanmu. Jangan jadikan kondisimu hari ini sebagai titik henti. Ingatlah! Kehidupan akan terus berjalan. Kehidupan memang harus dilanjutkan. Perjalanan hidup tidak mengenal siaran tunda.

Hujan akan datang untuk mengusir hawa panas kemarau. Dan mentari akan datang mengusir pekat dingin musim hujan. Semua sudah diatur dengan adil oleh yang maha adil. Jadi tetaplah dirimu sebagai diri yang rindu akan kejayaan. Kejayaan di negeri abadi. Kejayaan di dunia.

Cukup sudah rasa bersalah, rasa berdosa, rasa terpinggirkan, rasa tak diakui, rasa tak berarti. Cukup. Cukup sudah air mata kesedihan mengalir. Cukup sudah angan kosong menghias jiwa.

Semai keindahn hidup dalam hati. Jalin hubungan erat dengan pemilik hati. Hiasi jiwa dengan sinar iman dan optimisme. Penuhi jiwa dengan harap pada allah swt. Basahi rasa dengan kerinduan pada-Nya. Saatnya kehidupan berjalan dan sudah waktunya hidup ini lebih berarti. Setidaknya ada makna yang bisa kita torehkan dalam penantian ini. Penantian terhadap tamu yang paling denagan kita, KEMATIAN.

ALLAH MAHA PENGASIH, PENERIMA TAUBAT
RAHMAT ALLAH LEBIH LUAS DARI MURKANYA

Keluarga Al Ashr

MENGGAPAI MAHLIGAI CINTA MELALUI PERNIKAHAN BAROKAH
Intisari PQS Al-Azhar 13 Mei 2001

KH. Abdullah Gymnastiar/Aa Gym

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah,

Berbicara tentang pernikahan banyak yang menyesal. Menyesal kalau tahu begini nikmat kenapa tidak dari dulu. Menyesal ternyata banyak deritanya. Menikah itu tidak mudah, yang mudah itu ijab kabulnya. Rukun nikah yang lima harus dihapal dan wajib lengkap kesemuanya. Begitu pula dengan syarat wajib nikah pada pria yang harus diperhatikan. Bagaimana jika kita belum punya biaya? Harus diyakini bahwa tiap orang itu sudah ada rezekinya. Menikah itu menggabungkan dua rezeki,rezeki wanita dan laki-laki bertemu, masalahnya adalah apakah rezeki itu diambil dengan cara yang barokah atau tidak. Allah tidak menciptakan manusia dengan rasa lapar tanpa diberi makanan. Allah menghidupkan manusia untuk beribadah yang tentu saja memerlukan tenaga, mustahil Allah tidak memberi rezeki kepada kita.

Biaya pernikahan bukanlah perkara mahal, yang penting ada. Maka kalau sudah darurat bahkan mengutang untuk menikah diperbolehkan daripada mendekati zina. Kalau sudah menikah setelah ijab kabul, jangan jadi riya dengan mengadakan resepsi yang mewah. Hal ini tidak akan menjadi barokah. Misalnya dalam mengundang, hanya menyertakan orang kaya saja, orang miskin tidak diundang. Bahkan Rasulullah melarang mengundang dengan membeda-bedakan status. Dalam mengadakan resepsi jangan sampai mengharapkan balasan income yang didapat.

Masalah mas kawin yang paling bagus adalah emas dan uang mahar yang paling bagus adalah uang. Berilah wanita sebanyak yang kita mampu, jangan hanya berkutat dengan seperangkat alat sholat saja. Rasulullah lebih mengutamakan emas dan uang dan inilah hak wanita. Awal nikah jangan membayangkan punya rumah yang bagus. Maka perkataan terbaik suami kepada istrinya ádalah menasehati istri agar dekat dengan Allah. Jika istri dekat dengan Allah maka ia akan dijamin oleh Allah mudah-mudahan lewat kita.

Tiga rumus yang harus selalu diingat terdapat dalam surah Al-Asyr. Setiap bertambah hari, bertambah umur, kita itu merugi kecuali tiga golongan kelompok yang beruntung. Golongan pertama adalah orang yang selalu berpikir keras bagaimana supaya keyakinan dia kepada Allah meningkat. Sebab semua kebahagiaan dan kemuliaan itu berbanding lurus dengan tingkat keyakinan kepada Allah. Tidak ada orang ikhlas kecuali yakin kepada Allah. Tidak ada sabar kecuali kenal kepada Allah. Tidak ada orng yang zuhud kepada dunia kecuali orang yang tahu kekayaan Allah. Tidak ada orang yang tawadhu kecuali orang yang tahu kehebatan Allah. Makin akrab dan kenal dengan Allah semua dipandang kecil. Setiap hari dalam hidup kita seharusnya dipikirkan bagaimana kita dekat dengan Allah.

Kalau Allah sudah mencintai mahluk segala urusan akan beres. Salah satu bukti seperseratus sifat pemurah Allah yang disebarkan kepada seluruh mahlukNya bisa dilihat sikap seorang ibu yang melahirkan seorang anak Kesakitan waktu melahirkan, hamil sembilan bulan tanpa mengeluh yang belum tentu anak tersebut akan membalas budinya. Tidak tidur ketika anaknya sakit, mengurus anak dari mulai TK sampai SMA. Memikirkan biaya kuliah. Mulai nikah dibiayai sampai punya anak bahkan juga diterima tinggal di rumah sang ibu. Tetapi kerelaannya masih saja terpancar. Itulah seperseratus sifat Allah.

Selalu komitmen mau kemana rumah tangga ini akan dibawa. Mungkin sang ayah atau ibu yang meninggal lebih dulu yang penting keluarga ini akan kumpul di surga. Apapun yang ada dirumah harus menjadi jalan mendekat kepada Allah. Beli barang apapun harus barang yang disukai Allah. Supaya rumah kita menjadi rumah yang disukai Allah. Boleh punya barang yang bagus tanpa diwarnai dengan takabur. Bukan perkara mahal atau murah, bagus atau tidak tetapi apakah bisa dipertanggungjawabkan disisi Allah atau tidak.Bahkan dalam mendengar lagu yang disukai Allah siapa tahu kita dipanggil Allah ketika mendengar lagu. Rumah kita harus Allah oriented. Kaligrafi dengan tulisan Allah. Kita senang melihat rumah mewah dan islami. Jadikan semua harta jadi dakwah mulai mobil sampai rumah. Tiap punya uang beli buku, buat perpustakaan di rumah untuk tamu yang berkunjung membaca dan menambah ilmu. Jangan memberi hadiah lebaran hanya makanan, coba memberi buku, kaset dan bacaan lain yang berguna.

Jangan rewel memikirkan kebutuhan kita, itu semua tidak akan kemana-mana. Allah tahu kebutuhan kita daripada kita sendiri. Allah menciptakan usus dengan disain untuk lapar tidak mungkin tidak diberi makan. Allah menyuruh kita menutup aurat, tidak mungkin tidak diberi pakaian. Apa yang kita pikirkan Allah sudah mengetahui apa yang kita pikirkan. Yang harus kita pikirkan adalah bagaimana dekat dengan Allah, selanjutnya Allah yang akan mengurusnya. Kita
cenderung untuk memikirkan yang tidak disuruh oleh Allah bukan yang disuruhNya. Kalau hubungan kita dengan Allah bagus semua akan beres. Barang siapa yang terus dekat dengan Allah, akan diberi jalan keluar setiap urusannya. Dan dijamin dengan rezeki dari tempat yang tidak diduga-duga. Dan barang siapa hatinya yakin Allah yang punya segalanya,akan dicukupkan segala kebutuhannya. Jadi bukan dunia ini yang menjadi masalah tetapi hubungan kita dengan Allah-lah masalahnya.

Golongan kedua adalah rumah tangga yang akan rugi adalah rumah tangga yang kurang amal. Jangan capai memikirkan apa yang kita inginkan, tapi pikirkan apa yang bisa kita lakukan. Pikiran kita harusnya hanya memikirkan dua hal yakni bagaimana hati ini bisa bersih, tulus, dan bening sehingga melakukan apapun ikhlas dan yang kedua teruslah tingkatkan kekuatan untuk terus berbuat. Pikiran itu bukan mengacu pada mencari uang tetapi bagaimana menyedekahkan uang tersebut, menolong, dan membahagiakan orang dengan senyum. Sehingga dimanapun kita berada bagai pancaran matahari yang menerangi yang gelap, menuai bibit, menyemarakkan suasana. Sesudah itu serahkan kepada Allah. Setiap kita memungut sampah demi Allah itu akan dibalas oleh Allah.

Rekan-rekan Sekalian,
Mari kita ubah paradigmanya. Rumah tangga yang paling beruntung adalah rumah tangga yang paling banyak produktifitas kebaikannya. Uang yang paling barokah adalah uang yang paling tinggi produktifitasnya, bukan senang melihat uang kita tercatat di deposito atau tabungan. Uang sebaiknya ditaruh di BMT. Yang terjadi adalah multiefek bagi pihak lain, hal ini menjadikan uang kita barokah. Daripada uang kita disimpan di Bank kemudian Banknya bangkrut, disimpan di kolong kasur takut dirampok.

Kaya boleh asal produktif. Boleh mempunyai rumah banyak asal diniatkan agar barokah demi Allah itu akan beruntung. Beli tanah seluas-luasnya. Sebagian diwakafkan, kemudian dibangun masjid. Pahala akan mengalir untuk kita sampai Yaumil Hisab. Makanya terus cari uang bukan untuk memperkaya diri tapi mendistribusikan untuk ummat. Sedekah itu tidak akan mengurangi harta kita kecuali bertambah. Jadi pikiran kita bukan akan mendapat apa kita? tapi akan berbuat apa kita?. Apakah hari ini saya sudah menolong orang, sudahkah senyum, berapa orang yang saya sapa, berapa orang yang saya bantu?

Makin banyak menuntut makin capai. Makin kuat kita menuntut kalau Allah tidak mengijinkan maka tidak akan terwujud. Kita minta dihormati, malah Allah akan memperlihatkan kekurangan kita. Kita malah akan dicaci, hasilnya sakit hati. Orang yang beruntung, setiap waktu pikirannya produktif mengenai kebaikan. Selagi hidup lakukanlah, sesudah mati kita tidak akan bisa. Kalau sudah berbuat nanti Allah yang akan memberi, itulah namanya rezeki. Orang yang beruntung adalah orang yang paling produktif kebaikannya.

Yang ketiga rumah tangga atau manusia yang beruntung itu adalah pikirannya setiap hari memikirkan bagaimana ia bisa menjadi nasihat dalam kebenaran dan kesabaran dan ia pecinta nasihat dalam kebenaran dan kesabaran. Setiap hari carilah input nasihat kemana-mana. Kata-kata yang paling bagus yang kita katakan adalah meminta saran dan nasihat. Ayah meminta nasihat kepada anak, niscaya tidak akan kehilangan wibawa. Begitu pula seorang atasan di kantor.

Kita harus berusaha setiap hari mendapatkan informasi dan koreksi dari pihak luar, kita tidak akan bisa menjadi penasihat yang baik sebelum ia menjadi orang yang bisa dinasihati. Tidak akan bisa kita memberi nasihat jika kita tidak bisa menerima nasihat. Jangan pernah membantah, makin sibuk membela diri makin jelas kelemahan kita. Alasan adalah kelemahan kita. Cara menjawab kritikan adalah evaluasi dan perbaikan diri. Mungkin membutuhkan waktu sebulan bahkan setahun. Nikmatilah nasihat sebagai rezeki dan bukti kesuksesan hidup. Sayang hidup hanya sekali dan sebentar hanya untuk menipu diri. Merasa keren di dunia tetapi hina dihadapan Allah. Merasa pinter padahal bodoh dalam pandangan Allah.

Mudah-mudahan kita bisa menerapkan tiga hal diatas. Setiap waktu berlalu tambahlah ilmu agar iman meningkat, setiap waktu isi dengan menambah amal. Alhamdulillah

Sabtu, 27 Juni 2009

Muslim Negarawan

Sebuah benda dikenal manusia karena benda itu berbeda dari benda lain. Sesuatu yang tampak serupa akan sulit untuk dibedakan. Bahkan manusia diakui sebagai manusia karena ia tidak sama dengan yang lain. Ia ada sebagai makhluk yang istimewa dan memiliki kekhasan sendiri. Matahari juga berbeda dari rembulan. Bukankah begitu gampang untuk membedakan matahari dan rembulan? Hal itu tidak terjadi kecuali karena adanya kekhasan yang dimiliki masing-masing. Bahkan sesama manusia juga memiliki keunikan masing-masing. Anak yang dilahirkan kembar sekalipun tetap tidak sama. Allah pun menciptakan makhluk sebagai hamba yang akan sendiri mempertanggungjawabkan perbuatannya semasa ia hidup di alam fana.

Demikian halnya kehidupan secara kolektif. Dua buah universitas unggulan pasti akan berbeda satu sama lain. Ada saja kekhasan tersendiri yang dimiliki masing-masing universitas. Masing-masing universitas (baca:kelompok) memiliki sesuatu yang tidak dimiliki kelompok lain. Begitu juga dengan kehidupan sosial masyarakat; batak identik dengan ulos dan suara keras, jawa identik dengan batik dan kelembutan, dan islam identik dengan Masjid. Secara organisasi, tentunya GMKI tidak pernah sama dengan HMI, GMKK tidak akan pernah sama dengan LDK dan IMM juga tidak akan pernah sama dengan MMI. Begitu pula KAMMI sudah tentu tidak sama dengan LDK dan organisasi lainnya.

Itulah karakter. Satu hal yang mampu mendefenisikan sesuatu dengan detail. Jati diri yang menjadi pola tersendiri dalam perilaku dan akhlak seseorang. Sebenarnya hal ini berkaitan dengan sistem pembentukan diri di dalam kelompok itu sendiri. Berbagai perlakuan yang diperoleh individu akan membentuk suatu pola kejiwaan yang akan menjadi karakter. Hal ini yang akan menjadi khas pada diri individu itu.

Oleh karena itu, KAMMI sebagai organisasi kader tentu sudah mempersiapkan segala hal yang akan memberikan perkembangan ke arah pembentukan jati diri itu. Hal ini juga berarti KAMMI sudah menentukan karakter kadernya. Karakter seperti apa yang diinginkan oleh KAMMI? Jawaban dari pertanyaan inilah yang semestinya menjadi pengetahuan yang mendalam bagi kader KAMMI.

KAMMI adalah organisasi pergerakan. Untuk melakukan pergerakan itu dibutuhkan pribadi yang kokoh. Pribadi yang mampu menghadapi berbagai cobaan dan fitnah dalam perjuangan KAMMI. Oleh sebab itu, karakter ini harus betul-betul tertanam kuat pada individu yang mengaku kader KAMMI. Karakter itu meliputi:

1. Pemikir yang ikhlas

A llah swt menganugerahkan akal kepada manusia sebagai pembeda yang nyata dari binatang dan makhluk yang lain. Allah swt melalui ayat-ayat-Nya di dalam Al quran mengisyaratkan penggunaan akal secara optimal. A falata’qiluun. Demikian sindiran yang nyata tentang penggunaan akal. KAMMI menghargai potensi ini sebagai fitrah manusia yang memang dari awal penciptaannya sudah dibekali dengan akal.

Jadi, kader KAMMI adalah orang-orang yang berpikir dan berkehendak merdeka. Bertindak sesuai dengan pemahaman. Tidak ada intervensi dari siapapun. Tidak ada satu orang pun yang mampu memaksanya untuk berbuat. Segala sesuatu diletakkan atas dasar yang jelas sesuai dengan asas KAMMI, Islam. Standard kebenaran yang dipakai KAMMI adalah wahyu ilahi dan petunjuk Allah melalui utusan-Nya. Dalam meletakkan posisi wahyu dan nalar, KAMMI menundukkan akal di bawah bimbingan wahyu.

Pergerakan dilakukan atas dasar pemahaman bukan taklid. Bukan ikut-ikutan dan bukan menjadi plagiat (tukang contoh). Kader KAMMI adalah pelopor dalam setiap proyek kebaikan dan proyek anti-kebatilan. Ia adalah para pendobrak pertama. Ia juga adalah orang-orang anti status quo, perancang yang produktif dan individu yang paling pandai meciptakan dan memanfaatkan momentum.

Pergerakan dilakukan atas dasar keikhlasan. Ikhlas adalah bahan dasar utama pergerakannya. Karena pergerakan yang dilakukan merupakan panggilan nurani yang bersih dan peka terhadap permasalahan umat. Sehingga, ia tidak akan pernah peduli dengan pujian taupun cacian yang dilontarkan oleh para pencaci. Ia juga tidak pernah teriming-imingi dengan kedudukan yang menggiurkan. Ia bergerak atas panggilan nurani dan dipersembahkan secara utuh kepada penciptanya. Hanya balasan dari-Nya yang diharapkan oleh kader KAMMI. Yang terpenting baginya adalah pergerakan yang dilakukan tidak berseberangan dengan keinginan penentu syariat kehidupan manusia, Allah swt. Jadi kader KAMMI adalah orang yang paling memahami keinginan syariat Islam dan menjadi pembangunnya yang paling kokoh. Ia tidak ragu dengan Q.S 9:105.

2. Pemberani

Kader KAMMI adalah para pemberani yang memiliki mental baja, percaya diri yang tinggi dan keyakinan yang kokoh. Tidak ada satu makhlik pun yang mampu menggetarkan hatinya apalagi membuatnya tertunduk dan takluk. Bahaya yang paling besar sekalipun menjadi indah di matanya jika hal itu demi tertegak syariat-Nya. Hukum yang ia yakini dan fahami adalah ketentuan yang ditetapkan oleh yang berhak membuat hokum, Allah swt.

Ia hanya takut dan tunduk kepada pemilik alam semesta. Ia hanya takut Allah menjadi murka dan tidak meridhoi kehidupan dan perjuangannya. Ia lebih takut jika melakukan sedikit kesalahan di hadapan tuhannya daripada berhadpan dengan bala tentara musuh yang siap menghabisi nyawanya. Sedikit hal yang tidak Allah senangi lebih ia sesali,jika ia melakukannnya, daripada kehilangan harta bendanya.

Ketundukannya secara utuh hanya ia persembahkan bagi Allah semata. Ia adalah prajurit yang senantiasa menaati perintah dari tuhannya. Ibarat prajurit dan komandan, maka ia adalah prajurit teladan dalam melakukan perintah Allah swt. Tidak ada pertanyaan yang ia lontarkan jika perintah itu datang dari tuhannya. Ia tidak pernah tunduk pada hukum manapun kecuali hukum Allah.Ketakutan dan ketundukannya kepada Allah mengalahkan segalanya. Ia hanya takut Allah murka karena kelalaiannya.

Seluruh harapan telah ia serahkan kepada-Nya. Sehingga tidak akan pernah ada khawatir di hatinya dalam melakukan perjuangan karena ia yakin akan janji-Nya. Sesungguhnya allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ia menjadi berani karena Allah akan menolong dan memenangkannya. Ia senantiasa ingat dengan janji tuhan-Nya di dalam Q.S 47:7.

3. Pejuang Sejati

Kader KAMMI adalah insan pejuang dengan mental baja. Atas nama Al haq ia berjuang. Ia senantiasa bergairah untuk berharakah dan bergerak. Ia bukan dari golongan orang-orang yang melarikan diri dari perjuangan. Ia juga bukan orqang yang enggan berangkat dan melakukan perjuangan. Ia senantiasa merancang proyek kebaikan. Dan lebih dari itu, ia adalah orang yang senantiasa berpeluh karena melaksanakan proyeknya. Proyek untuk membangun kehidupan yang dipenuhi berkah dan ridha tuhannya.

Kader KAMMI adalah individu yang senantiasa memiliki optimisme yang tinggi. Keyakinannya yang tidak pernah pudar adalah kemenangan perjuangannya menegakkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Setiap geraknya ditarik oleh kemenagan itu. Sehingga dirinya tidak pernah berhenti ataupun bisa dihentikan. Ia hanya akan berhenti pada pusara usia. Saat tiba masa menemui Rabb-nya, barulah ia beristirahat sempurna.

4. Cermat dan tidak takut pada risiko

Kader KAMMI adalah individu yang penuh kecermatan. Insan yang selalu hati-hati dan waspada. Perhitungnnya matang dan akurat. Ia memahami segala konsekuensi dari perjuangannya. Namun,ia bukan orang yang takut menanggung itu semua. Konskuensi perjuangan adalah katalisator pergerakannya.

Dalam berjuang, cita-cita tertingginya adalah syahid. Kemuliaan yang cari adalah syahid. Satu hal yang paling ia rindukan adalah syurga. Ia menjadi penebar aroma surga kepada setiap hamba-Nya dan di setiap tempat ia berada. Waktunya senantiasa dibingkai dzikir. Tilawah Al quran menjadi desah napasnya. Saling memberikan nasihat dalam kebaikan dan kesabaran adalah jalinan masa yang ia lalui. Kebiasaanya adalah melakukan diskusi-diskusi yang bermanfaat dan jauh dari kesia-siaan. Kerja-kerja nyata demi perbaikan masyarakat menjadi amal andalannya.

Kader KAMMI adalah putra tunggal dakwah. Ia menjadi pekerja yang paling tekun dalam membangunnya. Perputaran dakwah menjadi rute kehidupannya. Rute hidupnya berhenti dan bergerak senada dengan dakwah. Ia ibarat kumbang dakwah. Menjadi penyebar dakwah yang paling progresif. Benih dakwah ia semaikan di segala penjuru. Ia juga menjadi pondasi dakwah yang paling kokoh. Kekokohan dakwah adalah kekokohan dirinya dan kekokohan dirinya adalah kekokohan dakwah. Ia adalah bangunan dakwah itu.

5. Islamic iron stock

Kader KAMMI senantiasa mempersiapkan diri untuk masa depan islam. Ia tidak suka berleha-leha. Pesimis tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Ia menjadi udara pemberi kehidupan. Ia hadir di semua lini kehidupan untuk memberikan kebaikan. Ia melakukan proyek-proyek yang terencana. Ia adalah insan progressif dan anti kejumudan. Status quo baginya adalah penjara sejati.

Bagi kader KAMMI, kehidupan dalah tempat untuk belajar. Ia adalah generasi pembelajar sejati. Ia terus belajar untuk mempersiapkan diri menjadi perebut kemenangan. Sebuah kemenangan yang akan ia serahkan hanya untuk islam.

6. Intelektual pejuang kemaslahatan

Kader KAMMI adalah ilmuwan yang tajam analisisnya. Datanya akurat dan pendapatnya penuh kearifan. Ia adalah generasi anti kebatilan. Ia adalah pejuang kepentingan umat. Muslihat musuh tidak pernah mampu melukainya bahkan menyentuh kulitnya. Ia disenangi kawan dan disegani lawan. Ia adalah pejuang yang taat beribadah dan ahli ibadah yang tekun berjuang.

Ia akan tampil sebagai pemimpin bermoral, teguh pada prinsip dan penebar kemaslahatan bagi masyarakat. Ia menjadi guru yang memberikan pemahaman dan keteladanan. Ia menjadi sahabat yang tulus dan penuh kasih sayang bagi masyarakatnya. Ia menjadi relawan yang tidak pernah dikenal. Ia merupakan pemberi solusi bagi permasalahan masyarakatnya, diminta ataupun tidak. Ia adalah warga yang ramah dan penuh tanggung jawab terhadap masalah umat.

Kader KAMMI adalah manajer yang cermat, efektif dan efisien. Ia gagah berani dan pintar bersiasat. Kesetiaannya tidak perlu diragukan. Daya diplomasinya tidak tertandingi. Ia cermat dalam membangun wacana, memiliki pergaulan yang luas dan jaringan komunikasi yang kokoh. Ia adalah orang yang memiliki percaya diri yang tinggi dan selalu bersemangat. Ia tidak minimalis apalagi loyo.

Begitulah karakter yang terpancar dari kader KAMMI. Itulah yang membuat ia tidak sama dengan kader yang lainnya. Kader seperti inilah yang siap menjadi oposisi kebatilan. Wallahua’lam.

sunyi

hari ini,terasa sepi. kawan-kawan asrama darul lughah pada pulang. kampus juga mulai libur. aktivitas juga tidak lagi seperti posisi sebelum 24 mei 2009. mau jumpa dosen ps juga masih menanti ada juduldan bahan.sedangkan yang dinanti itu tak kunjung datang.

khawatir diri bisa malah jadi terhanyut dalam perasaan segan, malu, malas bahkan mungkin angkuh.

Semoga Tuhan menunjuki jalanku.

pribadi unggul

Cita-citaku adalah menjadi penghuni syurga. Aku ingin menjadi salah satu warga syurga yang menikmati mata air yang mengalir di bawahnya. Aku ingin bertemu dengan bidadari syurga yang kecantikannya sangat menyejukkan mata yang memandang. Aku ingin menemui senyum Rabbku.

Aku tahu inilaj aku. Bisa beruah 180 derajat. Mungkin saat kesendirianku, saat di tengah kebingunganku. Entahlah.

Aku hanya ingin, mulai kini semua kerjaku adalah jlan menuju visiku ini. Aku hanya harus menjadi seuntai pribadi unggul. Pribadi yang siap untuk bersama kebaikan. karena tidak ada keburukan untuk syurga.Keburukan spesial diperuntukkan ke neraka.

Semoga saja aku mampu menyusun program yang menjadi misiku untuk meraih citaku.

Rabu, 17 Juni 2009

jenak-jenak hidup

aku
ya aku aku aku
aku akan tampil lagi
lebih elegan lebih mempesona
karena aku akan mendapat cinta
karena aku akan membakar diri dengan rindu

saksikan aku datang

wahai setn
wahai malas
wahai sombong
wahai iri
wahai dengki
wahai kejelekan selamat tinggal


aku akan melesat
akau akan bangkit dan akan kuhancurkan semua
semua yang meghalang termasuk engkau wahai jiwa yang malas


aku aku
aku tampil
dengan nafas rindu pertemuan mulia
dengan Allah, Tuhamku
dengan asupan darah cinta
cinta untuk kesyahidan

sayhid. syahid. syahid
aku ingin syahid



optimis jadi syuhada

Selasa, 16 Juni 2009

USIA

Semua terdiam. Hanya ada suara napas tertahan. Mulai terdengar tangisan. Isak tangis tertahan dan tersedu. Kembali suara parau itu berseru. Ikhwah.. di mana amal unggulan kita. apa yang patut dibanggakan di hadapan Allah. Kalau tiba saatnya Antum meninggal kini, sudah siap? Siap dengan pertanggungjawaban yang diminta-Nya?

Kapan? Kapan antum menyenandungkan alquran penuh penghayatan? Berapa lama tilawah antum dibanding tertawa antum?
kapan? kapan sedekah antum begitu banyak? kapan sedekah antum sama dengan biaya makan antum satu hari saja? kapankah antum tersenyum saat ada cobaan dan teguran dari-Nya? bukankah lebih banyak keluh kesah dari syukur yang hadir di bibir antum?

Ikhwah.... seberapa bangga antum hafal al quran daripada nasyid atau sekedar lagu dangdut?
seberapa cinta antum pada nabi Muhammad sehingga termotivasi menghafal hadisnya?
dimana cinta yang terucap dibibir antum?

kenapa bahasan ikhwan atau akhwat lebih sering antum bahas ketimbang nasib gerakan dakwah? kenapa antum merasa ada yang berubah dari kebiasaan dakwah tapi tak pernah mau mengobati? cukupkah hanya komentar? begitukah kesungguhan di jalan dakwah? begitukah wujud cinta pada Allah, Rasul dan JIhad? begitukah perilaku pendamba syahid? adakah mujahid yang takut menjadi syahid?

Ikhwah.. terlalu mahalkah dunia ini sehingga harus ditukar dengan kebahagiaan yang abadi?

perjalanan usia antum telah terbentang. tak pasti, mungkin sudah setengahnya atau sepertiganya atau...... entahlah. Mujahid! tak cukup isak tangis untuk itu semua. Masa lalu tidak mungkin dihapus. Masa lalu tak akan berubah. manfaatkan sisa waktu yang tersedia. jangan siakan sedetikpun. sebab tidak pasti apakah detik yang akan datang menjadi milik kita ataukah di detik itu sesosok mayat telah terbujur dan itulah kita. siapkah kita menghadap Rabb semesta alam dengan amal yang kita punya kini? renungkanlah

Jumat, 12 Juni 2009

MA'RIFATULLAH


Makna Ma’rifatullah
Ma’rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma’rifah berarti mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).

Pentingnya Mengenal Allah

  • Seseorang yang mengenal Allah pasti akan tahu tujuan hidupnya (QS 51:56) dan tidak tertipu oleh dunia .
  • Ma’rifatullah merupakan ilmu yang tertinggi yang harus difahami manusia (QS 6:122). Hakikat ilmu adalah memberikan keyakinan kepada yang mendalaminya. Ma’rifatullah adalah ilmu yang tertinggi sebab jika difahami memberikan keyakinan mendalam.
  • Memahami Ma’rifatullah juga akan mengeluarkan manusia dari kegelapan kebodohan kepada cahaya hidayah yang terang [6:122] .
  • Berilmu dengan ma’rifatullah sangat penting karena:
  1. Berhubungan dengan obyeknya, yaitu Allah Sang Pencipta.
  2. Berhubungan dengan manfaat yang diperoleh, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, yang dengannya akan diperoleh keberuntungan dan kemenangan.

Jalan untuk mengenal Allah

1. Lewat akal:
• Ayat Kauniyah / ayat Allah di alam ini:
- fenomena terjadinya alam (52:35)
- fenomena kehendak yang tinggi(67:3)
- fenomena kehidupan (24:45)
- fenomena petunjuk dan ilham (20:50)
- fenomena pengabulan doa (6:63)

• Ayat Qur’aniyah/ayat Allah di dalam Al-Qur’an:
- keindahan Al-Qur’ an (2:23)
- pemberitahuan tentang umat yang lampau [9:70]
- pemberitahuan tentang kejadian yang akan datang (30:1-3, 8:7, 24:55)

2. Lewat memahami Asma’ul Husna:
- Allah sebagai Al-Khaliq (40:62)
- Allah sebagai pemberi rizqi (35:3, 11:6)
- Allah sebagai pemilik (2:284)
- dll. (59:22-24)


Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah
• Kesombongan (QS 7:146; 25:21).
• Dzalim (QS 4:153) .
• Bersandar pada panca indera (QS 2:55) .
• Dusta (QS 7:176) .
• Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27) .
• Berbuat kerusakan/Fasad .
• Lalai (QS 21:1-3) .
• Banyak berbuat ma’siyat .
• Ragu-ragu (QS 6:109-110)


Semua sifat diatas merupakan bibit-bibit kekafiran kepada Allah yang harus dibersihkan dari hati. Sebab kekafiranlah yang menyebabkan Allah mengunci mati, menutup mata dan telinga manusia serta menyiksa mereka di neraka. (QS 2:6-7)


Referensi
Said Hawwa, Allah Jalla Jalaluhu
Aqidah Seorang Muslim 1, Al-Ummah

kekasih

senantiasa asa berlayar
perasaan mengembara
menanti dan mencari
dikau wahai kekasih

aku merindu
resah dan gelisah
serba tidak menentu
tawa dan tangis menghiasi

penantian ini masih berlanjut
kerinduan ini masih menderu
rasa ini kian berkecamuk
hanya untukmu wahai kekasih

diam menjadi mengingat
bicara jadi mencontoh
memandang jadi sendu
itu semua mengharapmu
wahai kekasih

Jadilah Emas

Emas senantiasa berharga dimana pun dan kapanpun.
jangan menyerah dengan kondisi apapun dan jangan merasa puas dengan capaian yang semu.
terus berkarya menjadi emas.jadikan kehidupan senagi lautan emas.