Senin, 09 September 2013

Misi dibalik penyelenggaraan miss world 2013 di Indonesia

Miss world adalah produk yang tertolak di negara asalnya. Miss world adalah salah satu perlombaan yang jauh dari budaya Indonesia. Bahkan miss world mencoreng nama Indonesia dan menjadi penipuan. Sebab, dengan miss world, dunia akan mengenal Indonesia sebagai negara wisata 'perempuan'.

Miss world hanya akan menyisakan sakit hati yang mendalam (kekecewaan) di hati anak bangsa. Dunia sudah kenal dengan Indonesia. Kiprah Indonesia di dunia internasional sudah cukup banyak. Kalau promosi tentang Indonesia, lebih tepat dilakukan oleh duta-duta Indonesia di negara-negara sahabat.

Miss world adalah pesanan pihak luar. Dengan iming-iming popularitas dan kesenangan pribadi, ada pihak dalam (orang Indonesia) yang terpengaruh. Dengan alasan mengenalkan Indonesia, ajang yang menguntungkan pribadi (golongan)nya pun dijadikan 'perjuangan'nya.

Dari miss world, bangsa ini akan disuguhi tayangan-tayangan yang bukan etika bangsa Indonesia. Sehingga pengaruh negatif akan tersebar secara massif.

Omong kosong jika hari tanoesoedibjo mengatakan bahwa kerugian yang diperoleh dari pelaksanaan miss world. Bahkan dia tahu persis betapa keuntungan yang menggiurkan dibalik penyiaran acara miss 'pelacur' world. Tentunya, rating adalah target yang dikejar para media.

Alangkah hebatnya di mata dunia penggila tampilan sekelas dan sejenis miss world MNCTV. itulah keuntungan yang pasti melekat dari penyelenggaraan perhelatan terkutuk tersebut.

Dan ini adalah indikasi bahwa hary tanoesoedibjo adalah seorang liberalis. Seorang yang mengagungkan keuntungan material duniawi. Cukuplah pelaksanaan tayangan murahan tersebut menjadi identitas seorang tanoe.

Rabu, 04 September 2013

Mencapai Keterkenalan

Terkenal. Hampir semua manusia mencitakan untuk menjadi terkenal. Apalagi individu media massa. Popularitas alias keterkenalan erat dengan kekayaan.

Inilah sebenarnya yang berada di dalam benak para penyelenggara Miss World 2013 di Bali. Mengenalkan Indonesia. Itu alasan resmi yang disampaikan agar terdengar nasionalis dan heroik. Pada intinya, kekayaan dan keterkenalan yang diincar.

Seorang yang mencalonkan diri sebagai Wapres 2014-2019, menjadi begitu antusias dengan penyelenggaraan kontes haram itu. Karena efek keterkenalan akan menghampiri dan menjadi harapannya agar rakyat Indonesia mengetahui tentangnya. Dan kelak akan dia banggakan sebagai kiprah luar biasa karena bersifat internasional.

Alasan kuatnya, sebenarnya adalah uang. Berapa nilai rupiah yang bisa diraup dari penyelenggaraan kontes haram tersebut?

Padahal, salah besar kalo mengenalkan Indonesia via kontes murahan alias 'kontes pelacur' seperti Miss World. Kontes itu menyalahi semangat UUD 1945, terutama dalam pembukaannya. Sungguh Tuhan yang Maha Esa tidak ingin hambanya menjadi ahli maksiat dengan 'menjual' keindahan tubuh wanita.

'Kontes pelacur' Miss world adalah bentuk penghinaan nyata kepada kaum hawa. Kontes itu adalah bentuk deskriminasi sosial terhadap wanita. Kenapa tak dibuat Mr. world? hadehhh....

Semoga Indonesia terjaga dari kaum egois yang mengatasnamakan Indonesia untuk kepentingan dirinya, seperti pelaksana 'Kontes Pelacur' Miss World 2013 di Bali.